Saturday, February 10, 2024

Penanganan Siswa bermasalah Di Kelas

 Penanganan siswa bermasalah di kelas merupakan salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh para pendidik. Berikut beberapa strategi yang dapat membantu dalam penanganan siswa bermasalah di kelas:

  • Membangun Hubungan yang Positif: Mulailah dengan membangun hubungan yang positif dengan siswa tersebut. Kenali minat, kebutuhan, dan keunikan mereka. Siswa yang merasa dihargai dan didengar cenderung lebih kooperatif.
  • Komunikasi Efektif: Jalinlah komunikasi yang efektif dengan siswa tersebut. Dengarkan keluhan atau masalah yang mereka hadapi, dan berikan umpan balik yang konstruktif.
  • Pemberian Aturan dan Batasan yang Jelas: Tetapkan aturan dan batasan yang jelas dalam kelas, dan pastikan semua siswa memahaminya. Konsistensi dalam menerapkan aturan sangatlah penting.
  • Penggunaan Teknik Manajemen Kelas: Terapkan teknik manajemen kelas yang efektif, seperti pengaturan tempat duduk, penggunaan isyarat, pemberian hadiah positif, atau penggunaan tanda waktu untuk mengatur aktivitas kelas.
  • Dukungan Individual: Berikan dukungan individual kepada siswa tersebut. Bekerja secara satu lawan satu dengan siswa tersebut dapat membantu Anda memahami lebih baik kebutuhan dan tantangan yang mereka hadapi.
  • Melibatkan Orang Tua: Libatkan orang tua siswa dalam proses pendidikan mereka. Diskusikan masalah dan strategi penanganan bersama orang tua untuk mencapai konsistensi antara lingkungan sekolah dan rumah.
  • Menawarkan Bantuan Tambahan: Sediakan bantuan tambahan seperti konseling, bimbingan, atau program dukungan akademik atau perilaku yang sesuai dengan kebutuhan siswa tersebut.
  • Model Perilaku Positif: Tunjukkan dan modelkan perilaku positif yang diharapkan kepada siswa tersebut. Bila perlu, ajak siswa tersebut untuk melihat contoh-contoh yang baik dari teman sekelasnya.
  • Refleksi dan Evaluasi: Secara berkala, refleksikan dan evaluasi strategi yang telah digunakan. Tinjau apa yang berhasil dan apa yang tidak, dan sesuaikan pendekatan Anda sesuai dengan kebutuhan siswa.
  • Kolaborasi dengan Rekan Kerja: Diskusikan dengan rekan kerja atau staf pendidikan lainnya untuk mendapatkan saran dan dukungan tambahan dalam menangani siswa bermasalah di kelas.

Setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda, oleh karena itu, penting untuk tetap fleksibel dalam menerapkan strategi penanganan. Selain itu, ingatlah bahwa perubahan mungkin tidak terjadi secara instan, tetapi dengan kesabaran dan konsistensi, perkembangan positif dapat dicapai. Sealin dari itu lingkungan harus dikondisilan dengan baik.

Friday, February 9, 2024

Mengembangkan minat dan bakat siswa SD

 Mengembangkan minat dan bakat siswa SD adalah suatu proses yang penting untuk membantu mereka menemukan potensi terbaik mereka dan merangsang perkembangan mereka secara holistik. Berikut adalah beberapa cara untuk mengembangkan minat dan bakat siswa SD:

Observasi dan Identifikasi: Perhatikan minat dan bakat alami setiap siswa. Ini bisa dilakukan melalui observasi dalam kelas, percakapan informal, atau kegiatan ekstrakurikuler.

Variasi dalam Pembelajaran: Menyediakan variasi dalam metode pembelajaran untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Ini bisa melibatkan proyek-proyek kreatif, diskusi kelompok, atau pembelajaran berbasis proyek.

Kelas Tambahan atau Klub Ekstrakurikuler: Menyediakan kelas tambahan atau klub ekstrakurikuler yang berfokus pada minat dan bakat tertentu, seperti seni, musik, olahraga, atau sains. Ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dalam area yang mereka sukai.

Mendukung Kegiatan Di Luar Sekolah: Mendukung partisipasi siswa dalam kegiatan di luar sekolah yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, seperti les seni lukis, les musik, atau olahraga di klub lokal.

Mengadakan Pertunjukan atau Pameran: Mengadakan pertunjukan seni, konser musik, atau pameran sains di sekolah untuk memungkinkan siswa memamerkan bakat mereka dan mendapatkan pengakuan.

Dorongan dan Dukungan: Memberikan dorongan dan dukungan yang positif kepada siswa dalam mengejar minat dan bakat mereka. Ini bisa melalui pujian, umpan balik konstruktif, atau memfasilitasi kesempatan untuk berkembang lebih jauh.

Kolaborasi dengan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam proses mengidentifikasi dan mengembangkan minat dan bakat siswa. Mereka dapat memberikan wawasan tambahan tentang minat dan bakat anak mereka dan mendukung mereka di rumah.

Pendidikan Karir: Memberikan informasi tentang berbagai profesi dan peluang karir yang relevan dengan minat dan bakat siswa, sehingga mereka dapat memahami potensi jangka panjang dari minat dan bakat mereka.

Pembelajaran Berbasis Pengalaman: Mengintegrasikan pembelajaran berbasis pengalaman dalam kurikulum, di mana siswa dapat terlibat langsung dalam pengalaman praktis yang mendukung minat dan bakat mereka.


Mendorong Kreativitas dan Inovasi: Mendorong siswa untuk berpikir kreatif, mengembangkan ide-ide baru, dan mencoba pendekatan yang inovatif dalam mengekspresikan minat dan bakat mereka.


Dengan menyediakan lingkungan yang mendukung, dorongan yang positif, dan kesempatan untuk bereksplorasi, sekolah dapat membantu siswa menemukan minat dan bakat mereka yang unik serta mengembangkannya menjadi potensi yang lebih besar.

Panduan Praktis untuk Mendidik Anak Usia 17 Tahun

 Mendidik anak usia 17 tahun bisa menjadi tantangan tersendiri karena mereka berada di ambang dewasa, namun masih memerlukan bimbingan dan dorongan dari orang tua. Berikut adalah beberapa tips praktis untuk membantu Anda dalam mendidik anak usia 17 tahun:


Berkomunikasi secara Terbuka: Anak usia 17 tahun mungkin mulai memiliki pendapat mereka sendiri dan ingin didengar. Berikan waktu untuk berbicara dengan mereka secara terbuka dan jujur tentang berbagai topik, termasuk masalah yang mungkin mereka hadapi di sekolah, pertemanan, atau rencana masa depan mereka.


Berikan Tanggung Jawab: Bantu anak Anda untuk mengembangkan keterampilan tanggung jawab dengan memberikan tugas-tugas rumah tangga atau tanggung jawab lainnya. Ini membantu mereka memahami pentingnya kerja keras dan disiplin.


Dorong Kemandirian: Biarkan anak Anda mengambil keputusan mereka sendiri dalam hal-hal yang memengaruhi kehidupan mereka. Ini bisa termasuk memilih mata pelajaran di sekolah, memilih kegiatan ekstrakurikuler, atau membuat rencana untuk masa depan mereka. Dorong mereka untuk berpikir kritis dan mempertimbangkan konsekuensi dari setiap keputusan.


Tetap Terlibat dalam Kehidupan Mereka: Meskipun anak Anda semakin mandiri, masih penting untuk tetap terlibat dalam kehidupan mereka. Tunjukkan minat pada kegiatan mereka, hadiri acara sekolah atau olahraga, dan jadwalkan waktu berkualitas bersama sebagai keluarga.


Berikan Dukungan Emosional: Remaja pada usia 17 tahun mungkin mengalami tekanan yang besar dari berbagai sumber, termasuk sekolah, teman sebaya, dan perubahan hormonal. Jadilah pendengar yang baik, dukung mereka dalam mengatasi tantangan tersebut, dan berikan pujian atas pencapaian mereka.


Ajarkan Keterampilan Hidup: Segera mereka akan menjalani kehidupan mandiri, maka ajarkan mereka keterampilan praktis seperti mengelola uang, memasak, atau mengatur waktu. Ini akan membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk sukses di masa depan.


Berikan Batasan yang Jelas: Meskipun penting untuk memberi anak Anda kebebasan untuk berkembang, tetaplah memberikan batasan yang jelas dan konsisten. Ini membantu mereka memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan memberikan rasa aman.


Mendidik anak usia 17 tahun adalah perjalanan yang menarik dan penuh tantangan. Dengan memberikan dukungan, bimbingan, dan kasih sayang yang tepat, Anda dapat membantu mereka berkembang menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab, dan sukses di masa depan.

Belajar dengan Hati

 Tidak bisa dipungkiri pada saat ini dunia pendidikan sedang disoroti, banyaknya angka kriminalitas yang dilakukan oleh  siswa. Siswa SD sampai Siswa SMA ada banyak kasus yang menyeret meraka tidak sepantanya di usia belia. Mereka seakan tidak terkendali, baru-baru ini ada siswa SMK yang membunuh 5 orang dalam 1 keluarga karena cinta ditolak dan tidak direstui orang tua. Rasanya Miris sekali anak dibawah 18 tahun sudah melakukan dengan brutal, sepertinya dalam hati tidak ada rasa kasih sayang.

Ana-anak perlu pendidikan yang didasari dari hati nurani yang bersih, siswa menerima dengan hati juga. Sulit diwujudkan tetapi bukan tidak mungkin. Manusia punya perasaan, maka dalam pembelajarannya guru harus bisa membangkitkan hati nuraninya

Saturday, December 4, 2021

Belajar Di Era Digital

Sejak dunia dihadapkan terhadap pandemi virus corona, hampir seluruh sektor berubah. Begitu juga dengan dunia pendidikan, yang harus menyesuikan dengan keaadaan. karena perubahan begitu cepat maka banyak satuan pendidikan megap-megap menghadapinya. Semuanya serba online/daring, banyak yang tidak siap, tetapi akhirnya dipaksa untuk melaksanakan. 
Dalam era ini anak-anak, orang tua dan guru harus sigap melakukan pembelajaran secara online. Guru tidak asal memberi tugas dengan semena-mena, asal menggurkan kewajiban. Belajar online memang tidak mudah tetapi bukan berarti harus dilakukan tanpa persiapan. 
Siswa dipaksa menyerap materi dengan usaha yang lebih keras, bagi yang dibimbing orangtua mungkin mereka terbantu, tetapi jika orangtua sibuk anak-anak hanya belajar lewat HP tanpa pengawasan orang tuanya.

Tuesday, March 5, 2013

Kurikulum Baru 2013

Saat ini berita paling hangat di dunia pendidikan Indonesia adalah kurikulum 2013 dan dikabulkannya penghapusan RSBI. Kuriklum di indonesia memang sering berganti, dengan dalih disesuaikan dengan kemajuan zaman. Sayangnya pergantian kurikulum ini kadang tidak disertai dengan hasil evaluasi yang transparan bahwa kurikulum sebelumnya tidak berhasil atau tidak tercapai. Banyak konsekuensi dari pergantian kurikulum selain berbiaya tinggi, banyak kalangan yang pesimis akan tercapainya tujuan kurikulum itu sendiri. terlepas dari itu program dan kebijakan baru pasti menuai pro dan kontra. walau telah diuji publik tetap saja akan menimbulkan kebingungan pada guru-guru, terutama yang ada didaerah. Pemerintah rencana juga melatih guru pelatih untuk kurikulum baru ini, tapi untuk program berapa tahun sosialisasi itu. pada akhirnya banyak korban dari kebijakan yang tidak disadari oleh mereka yang duduk di pusat pemerintahan.

Tuesday, May 15, 2012

RSBI Harus Dibubarkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggaraan sekolah berstatus rintisan bertaraf internasional (RSBI/SBI), secara konsep bertentangan dengan falsafah pendidikan nasional. Karena itu RSBI harus dibubarkan, agar kekeliruan pendidikan tidak bertambah parah.
Saya menuntut pemerintah secepatnya membubarkan RSBI/SBI di Bumi Indonesia yang merdeka dan berdaulat. - Daoed Joesoef
Hal ini dikatakan dua saksi ahli pemohon mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef, serta ahli filsafat dan manajemen pendidikan, HAR Tilaar, dalam sidang uji materi UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatur RSBI/SBI, di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, Selasa (15/5/2012).

Sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dan ahli dari pemohon dan pemerintah, dipimpin Ketua MK Mahfud MD.

Daoed mengatakan, dia sangat menentang pengembangan sekolah RSBI/SBI. "Saya menuntut pemerintah secepatnya membubarkan RSBI/SBI di Bumi Indonesia yang merdeka dan berdaulat," kata Daoed.

Menurut Daoed, dia menentang cara dan standar yang dipilih pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan sistem RSBI/SBI, yang menciptakan pengkastaan dan melegalkan pemakaian bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan.
"Saya bukan menolak peningkatan mutu pendidikan ke internasional atau pembelajaran bahasa asing. Tetapi jika yang dilaksanakan dengan RSBI/SBI, pemerintah terlalu simplistis," kata Daoed.

Dalam pandangannya, Daoed menentang keras sikap pemerintah yang sengaja menciptakan kekastaan dalam masyarakat. Pemerintah mengembangkan kelompok anak yang ceradas sedemikian rupa, namun ada juga kelompok anak yang nantinya bakal sekadar jadi "penonton" dalam pembangunan.

Sementara HAR Tilaar mengatakan, pendidikan RSBI/SBI Indonesia yang mengacu pada negara-negara industri maju yang tergabung dalam OECD, menunjukkan Indonesia tidak memiliki kemerdekaan budaya.
"Indonesia justru harus bisa menemukan kekuatan sendiri, dengan berlandaskan pada kebudayaannya, termasuk dalam pelaksanaan pendidikan," kata Tilaar.

Menurut Tilaar, pendidikan RSBi/SBI hanya menghasilkan manusia yang pintar secara intelektual, bukan manusia yang berkarakter dan berbudaya.   

Tuesday, May 8, 2012

Beasiswa Belajar di Turki, Santri Harus Hafal Juz' Amma

KOMPAS.com - Kementrian Agama Republik indonesia bekerja sama dengan Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam Indonesia-Turki (United Islamic Cultural Centre of Indonesia-Turkey) menawarkan program beasiswa belajar di pesantren Turki bagi para santri Indonesia. 

Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan Qira’atil Qur’an dan Tahfidzul Qur’an;  memberikan pendidikan Bahasa Arab dan Bahasa Turki; dan ketiga, memberikan pendidikan Fiqih dan Akidah Islamiyah. 

Terdapat dua program beasiswa yang diberikan, yaitu Program tahfidz Al-Quran dan Bahasa, serta program Bahasa. Untuk program tahfidz Al-Quran diutamakan untuk peserta yang minimal telah menghafal Al-Quran Juz Amma. Sementara itu untuk program bahasa, diperuntukkan bagi peserta yang telah menghapal Al-Quran 30 juz.

Persyaratan lainnya adalah santri berusia 13-18 tahun dari pesantren tingkat MTS/ SMP sederajat, disiplin, tidak merokok, berakhlak mulia, dan fasih membaca Al-Quran dengan tajwidnya. 

Batas waktu pendaftaran dibuka mulai tanggal 10 April s/d 8 Juni 2012 dan dapat diakses melalui Kanwil Kemenag Provinsi setempat atau www.uicci.org. Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan buka website www.ditpdpontren.com http://edukasi.kompas.com/read/2012/04/20/15552844/Beasiswa.Belajar.di.Turki.Santri.Harus.Hafal.Juz.Amma

Saturday, March 24, 2012

Hasil UKA 2012 Guru SD Surakarta

aftar Peserta Lulus UKA Sertifikasi Guru 2012
KOTA SURAKARTA [1.219 peserta ], SD [330]
1 2 3 4 5 6 >>
No NUPTK Nomor Peserta Nama Pola Sertifikasi
1 7762752654200002 12036102710810 ABDUL MUTHOLIB PLPG
2 7135751653200003 12036115710729 ACHMAD MUNAWAR PLPG
3 4234754656200003 12036102711014 Achmad Rasyid Ridha PLPG
4 5148748651200013 12036102710560 ACHMAD ROIS JAZULI PLPG
5 3360749651300073 12036106210632 AFIDA SETIATI PLPG
6 6939745648200082 12036102710360 AHMAD SAIKHU PLPG
7 5736755657200002 12036102711077 AL MAHMUDI ZAILANI PLPG
8 3558757658110032 12036102711212 ALIM SALEH PLPG
9 2354746649300013 12036102710427 AMBAR SULISTYANINGSIH PLPG
10 0433748649300022 12036122010335 AMINAH PLPG
11 8434743646300002 12036102710240 AMINAH PLPG
12 1342738640300023 12036102710049 ANASTASIA SRI SUNARNI PLPG
13 1160744647300013 12036122010319 ANDI SRI NENOWATI PLPG
14 2559750650300003 12036102710719 ANIK HANDAYANINGSIH PLPG
15 1256755656200003 12036122011111 ANTONIUS PURBOYO PLPG
16 4533755656200002 12036102711050 ANWAR SUDRAJAD PLPG
17 1757757662300002 12036102711224 APRILINA KURNIAWATI PLPG

Sunday, July 3, 2011

Nanan Soekarna Lead Moge Harley Davidson Club Pol Komjen Nanan Soekarna will apply the principle of "No Accident, No Complaint".

ViVAnews - Deputy Chief of National Police Commissioner General of Police Nanan Soekarna elected as Chairman of the Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) for the period 2011-2016. Nanan was selected after successfully gathered 14 votes and outperformed the incumbent candidate, R Soeyono, who only received 8 votes from 22 Regional Board who attended the National Conference HDCI 5th, Saturday, July 2, 2011.

Under his leadership the next five years, Nanan Soekarna committed to implementing the principle of "No and No Accident Complaint" against HDCI. The principle was regarded as a new spirit for these large motor groups.

"No and No Accident Complaint is the main principle for HDCI in my stewardship. It is the duty of the bikers in HDCI," Nanan said in Makassar, Saturday, July 2, 2011.

With the principle "No and No Accident Complaint" was, Nanan is committed to bringing HDCI be an example for users of other motorcycles in Indonesia. Nanan not want to hear any complaint or protest from the public against the bikers in HDCI. He will also implement a No accident as part of a safety campaign.

Nanan admitted concern with the number of accidents in Indonesia is 56 percent occurred on the bikers. Of these victims, the majority of those whose age between 19-30 years, or not derived from a large motor users. Because the users average motor Bedar has been aged over 40 years.

"Hence, the large motor bikers want to set the example for prioritizing traffic safety riding," please Nanan.

For the big bike biker who became a member HDCI, Nanan remind the rules in the organization. Ie have AD / ART based Pancasila. Nanan also deliver, so that all members HDCI keep the organization free from the exploitation of political interests.

"We are an organization hobby, so let's leave the ranks and not to HDCI politicized," said Nanan. (ren)

Friday, April 30, 2010

Mysterious Explosion Police: Explosion of Space Objects

JAKARTA, KOMPAS.com - if the crime results by the team from the Central Forensic Laboratory of Police Headquarters indicating a possible source of the explosion that happened at a house in Jalan Delima Gang VI 2, Family Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, East Jakarta, came from outside the body space or a space object.

"While the conclusion that there are objects outside menghatam into the house," said East Jakarta District Police Chief Kombes Hasanudin on site, Friday (04/30/2010).

According to Hasanuddin, explosion certainly not from the gas cylinder or from explosives. At the scene, two tubes of gas is still intact and can not find black powder, or other suspicious objects.

Ballistics Department Heads Police Headquarters Kombes Metalorgi PUSLABFOR Amri Kamil said it took the dust from the suspected location of space debris objects at home Sudarmojo. Dust was going through a laboratory test. "Tomorrow's results will be known, what it was," he said.

When asked if ever there was a similar incident before, Amri said, "There has never happened like this," he replied.

Penanganan Siswa bermasalah Di Kelas

 Penanganan siswa bermasalah di kelas merupakan salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh para pendidik. Berikut beberapa strategi yang...